terbanglah lebih rendah

Pagi ini saya kedatangan tamu, seekor burung gereja! (atau burung pipit ya?). Tapi kedatangannya justru membuat saya belajar satu hal. Saya tidak tau bagaimana dia bisa masuk ke dalam kamar, yang jelas akhirnya dia terperangkap di dalam kamar. Sekitar dua jam lebih dia sibuk terbang sana terbang sini, sambil terus menabrakan badannya ke ventilasi kamar yang notabene dari kaca, dan masih saja terperangkap sampai sekarang! Secara burung ga dikasih kepintaran kaya manusia, jadi dia ga bisa mikir kalau kaca transparan yang emang terlihat seperti langit lepas itu terbuat dari bahan solid dan ga bisa ditembus. Padahal saya sudah membuka pintu kamar sangat lebar supaya dia bisa keluar, tapi dia tetap sibuk terbang sana-sini diatas loteng sana. Coba dia terbang lima senti aja lebih rendah, dia bisa menemukan jalan keluar dan ga perlu terperangkap berjam-jam serta menabrakan badannya ke kaca. 

See? Kita boleh saja terbang tinggi ke langit lepas, tapi sesekali cobalah untuk terbang lebih rendah, karena ternyata dengan terbang lebih rendah pun kita bisa menemukan jalan keluar.