Sebelumnya saya ucapkan selamat merayakan hari raya Idul Adha 1433 H bagi yang merayakan. Biasanya, hari raya yang biasa disebut hari raya kurban ini diawali dengan melakukan shalat sunnah ied berjamaah di lapangan mesjid, lalu pulang kerumah saling bermaaf-maafan, kemudian menyantap hidangan khas lebaran (di rumah saya) yaitu: lontong sayur khas bibik plus pelengkap-pelengkap lainnya. Siangnya dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang nantinya dagingnya akan diberikan kepada tetangga yang tidak mampu. Ya setidaknya begitulah rutinitas hari kurban di Padang.
Sebenarnya ini sudah kali ke-lima saya merayakan idul adha diluar Padang. Yang pertama dan kedua saya merayakannya bersama keluarga di Cimahi, yang ketiga saya ke Jakarta, yang keempat bersama temen-temen kampus di Bandung, dan yang kelima ini..................sendirian di Bandung. Like literally alone by myself!
Tadi pagi saya hanya sholat di mesjid Darul Hikam di tepi jalan Dago deket kosan. Jalan kaki dari kosan sendirian, karena wina sedang tidak sholat, kosan sepi banget ga ada orang, dan temen-temen pada balik karena long weekend gini. Untung nyampe disana rame (yaiyalah). Lalu setelah pulang sarapan sendirian sambil nonton running man jadi sambil ketawa-ketawa sendirian juga kaya orang gila. Setelah sarapan kemudian saya meriksain tugas anak-anak asistensi, lalu lanjut angsur mengolah data TA, siangnya makan sendirian dan sambil nonton running man lagi. Agak sorean saya pun suntuk lalu pergi ke ciwalk sendirian juga. Dan malam hari di idul adha ini pun dijalani dengan nonton video rekaman konser kemarin, sambil sesekali main songpop di facebook, dan menulis blog. Semuanya dilakukan sendirian! Interaksi dengan orang yang saya lakukan hari ini hanya: diajakin ngobrol sama ibu yang sholat disamping saya tadi pagi, maaf-maafan sama keluarga mak tuo (yang punya kosan), diajakin ngobrol sama seorang teteh di ciwalk. Titik. The end of story. Nothing special.
Saya bahkan ga melihat kambing/sapi yang dipotong, atau darah hasil kurban yang bertebaran dijalanan (ya bagus sih, ga jorok), dan bahkan saya ga denger suara sapi! suara kambing doang dari kemarin yang didengar, kayanya disini orang-orang lebih suka kambing daripada sapi. Huft, pokoknya hari ini tidak seperti hari raya kurban! Tau bakal sesepi ini mending saya ke rumah mami cimahi deh kemarin, at least ada scene makan-makanan-khas-lebaran-bareng-abis-sholat-ied, meskipun jenis makanannya berbeda.
Yasudahlah, apapun itu tetap disyukuri, setidaknya saya masih bisa mendengar suara takbiran semalam (meskipun sambil cengok sendirian juga dikamar), dan saya masih diberi umur sehingga bisa tiba di Bulan Dzulhijjah ini lagi. Yes, just like my previous post, stop complaining and be grateful, agar kamu tidak pernah merasa kekurangan. Wassalam!
No comments:
Post a Comment