Saturday, February 20, 2010

Fikri yg malang, tak tergerakkah hati kalian?

Terinspirasi dari sebuah acara pencari bakat anak-anak di Sabtu siang. Acara tersebut sering meliput mengenai anak-anak keterbelakangan mental berprestasi di segala hal, anak-anak berpenyakit ganas tp tidak mempunyai dana untuk pengobatan. anak-anak cacat yang tetap memiliki semangat hidup, dsb. Yang sering juga mengetuk pintu hati masyarakat untuk membantu, atau sekedar menyerap semangat-semangat mereka.

Hari ini, kebetulan acara tersebut me-review mengenai kondisi Fikri bayi berusia 18 bulan yang memilki kelainan empedu. Namun, keluarganya memiliki keterbatasan biaya untuk masalah pengobatan. Di video rekaman yang ditampilkan di acara tersebut, Ibu Fikri mengatakan bahwa awalnya mereka (orangtua Fikri) sudah putus asa, karena mereka tidak memilki cukup biaya, sedangkan kondisi anaknya semakin hari semakin buruk, namun ketika melihat kasus bilqis, prita, dan lain lain, timbul sedikit semangat dan harapan bahwa masih banyak orang-orang diluar sana yang masih memiliki perhatian untuk mereka yang kekurangan.

Lalu pembawa acara menghubungi Ayah balita malang tersebut, tapi diluar dugaan, beliau mengatakan bahwa tadi pagi (Sabtu, 20 Feb 2010) Fikri telah menghembuskan nafas terakhirnya.

........

Mendengar itu, menitik air mata Saya, merinding.Hal pertama yang Saya pikirkan, betapa malangnya fikri! Kenapa? Apa sih masalahnya? Uang? Kenapa ga ada keadilan bagi mereka yang kekurangan? Jika saja Saya sudah memiliki uang yang banyak dengan jerih payah sendiri, insyaAllah Saya tidak akan berpikir dua kali untuk membantu fikri2 yang lainnya!

Kemana pemerintah yang katanya menjamin kesehatan masyarakat miskin? Daripada sibuk mengurusi kasus Bank Century yang ujung-ujungnya cuma mempermalukan diri sendiri dengan saling bertengkar dalam rapat, atau mengurusi mobil baru untuk para menteri, atau sibuk mendemo 1000 hari masa kerja presiden, atau yang paling terakhir terdengar dan sangat hangat : kenaikan gaji para pejabat! Lebih baik beliau-beliau yang terhormat tersebut memperhatikan masalah yang tidak bisa dikatakan sepele ini!

Daripada uang puluhan triliun dialokasikan untuk mereka, PARA PEJABAT YANG TOH SUDAH BANYAK UANG JUGA, lebih baik uang itu dialihkan untuk mengobati anak-anak yang memiliki penyakit kronis namun tidak memiliki cukup biaya pengobatan. Mereka penerus bangsa Bung! Untuk apa memberikan banyak uang negara bagi mereka yang sudah banyak uang, menurut Saya alasan untuk menghormati apa yang telah mereka kerjakan bukan satu alasan yg kuat! Jika negara kita sudah bebas dari kemiskinan, koruspi, hukum yang tidak teratur, baru bisa dikatakan kita perlu memberikan penghargaan kepada beliau-beliau.

Tapi lihatlah negara kita sekarang, kita miskin! kita menderita! kita saling mencaci maki padahal kita satu negara, satu kesatuan, satu bangsa!
Mungkin memang Saya masih belum cukup umur dan cukup pengalaman untuk mengatakan beberapa hal diatas, namun anggaplah ini hanya sebuah teriakan, ajakan, dan terserahlah apa kata kalian!
Satu yang pasti, saya tidak berniat memprovokatori, menghina, atau menghujat seseorang atau sebagian orang.
Jika Saya ada salah, mohon dikoreksi.
Terima kasih.

No comments:

Post a Comment